Peneliti dapat menggunakan berbagai metode untuk mempelajari dampak arsitektur pada infrastruktur hijau:
1. Survei dan Wawancara: Peneliti dapat melakukan survei dan wawancara dengan arsitek, arsitek lanskap, perencana kota, dan penduduk untuk memahami perspektif mereka tentang infrastruktur hijau dalam arsitektur.
2. Observasi Lapangan: Peneliti dapat melakukan observasi lapangan untuk mendokumentasikan keberadaan dan kualitas infrastruktur hijau dalam desain arsitektur, seperti atap hijau, dinding hijau, dan taman hujan.
3. Penginderaan Jauh: Peneliti dapat menggunakan citra satelit dan teknologi penginderaan jauh untuk memetakan dan mengukur luas dan distribusi infrastruktur hijau di daerah perkotaan.
4. Model Simulasi: Peneliti dapat menggunakan model simulasi komputer untuk memprediksi dan menganalisis manfaat infrastruktur hijau, seperti pengurangan efek pulau panas perkotaan, peningkatan kualitas udara dan air, serta peningkatan keanekaragaman hayati.
5. Studi Kasus: Peneliti dapat melakukan studi kasus proyek arsitektur tertentu yang menggabungkan infrastruktur hijau untuk mengevaluasi efektivitas dan dampaknya.
Tanggal penerbitan: