1. Kualitas Data: Kualitas data yang digunakan dalam desain arsitektur harus menjadi pertimbangan utama. Kumpulan data yang mendasarinya harus akurat, konsisten, dan lengkap, dan sumber asalnya harus dapat dipercaya.
2. Keamanan dan Privasi Data: Data besar yang dihasilkan dari sensor pintar, perangkat seluler, dan sumber lain dapat berisi informasi sensitif dan harus dilindungi dari akses tidak sah. Keamanan dan privasi data harus diperhitungkan saat merancang arsitektur.
3. Skalabilitas: Desain arsitektur sistem big data harus dapat diskalakan karena jumlah data yang dihasilkan oleh sistem akan meningkat seiring waktu.
4. Integrasi dengan Sistem yang Ada: Sistem data besar harus dapat diintegrasikan dengan sistem TI dan alat manajemen data yang ada. Arsitektur harus dirancang untuk mendukung pertukaran data dan interoperabilitas format data.
5. Analisis Data: Desain arsitektur harus memungkinkan analisis dan visualisasi data. Sistem harus memudahkan pengguna untuk mendapatkan wawasan dari kumpulan data besar dan mengambil tindakan tepat waktu dari wawasan tersebut.
6. Performa: Sistem big data harus bekerja dengan cepat, terutama saat volume data besar. Sistem juga harus menyediakan pemrosesan dan analisis data real-time untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
7. Biaya: Biaya implementasi dan pemeliharaan sistem big data bisa jadi tinggi. Desain arsitektur harus mempertimbangkan total biaya kepemilikan, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, personel, dan biaya pelatihan.
8. Tata Kelola dan Kepatuhan: Desain arsitektur harus mematuhi persyaratan peraturan dan hukum yang relevan di bidang-bidang seperti privasi data, keamanan, dan kerahasiaan.
9. Persyaratan Pengguna: Persyaratan pengguna harus menjadi pertimbangan utama saat merancang arsitektur. Arsitektur harus memenuhi kebutuhan pengguna, termasuk kemampuan mengakses data, kemampuan menganalisis data, dan kemampuan berbagi data antar tim.
Tanggal penerbitan: