1. Kapasitas Struktural: Atap hijau dapat memiliki berat hingga 100 pon per kaki persegi saat jenuh penuh. Akibatnya, kapasitas struktural bangunan harus mampu menahan beban tersebut, dan pertimbangan ini harus diperhitungkan dalam desain awal.
2. Perawatan: Atap hijau membutuhkan perawatan yang konstan, termasuk penyiraman secara teratur, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama. Pemeliharaan berkelanjutan ini bisa menjadi tugas yang sulit bagi pemilik atau pengelola gedung.
3. Waterproofing: Atap hijau membutuhkan membran waterproofing untuk mencegah infiltrasi air. Jika membran tidak dipasang dengan benar, penetrasi air dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan.
4. Irigasi: Atap hijau membutuhkan sistem irigasi untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman, tetapi sistem ini dapat menjadi tantangan untuk dipasang dan dipelihara.
5. Panas Berlebihan: Di daerah perkotaan, atap hijau dapat memperburuk efek pulau panas, di mana suhu di daerah perkotaan jauh lebih hangat daripada lingkungan pedesaannya. Masalah ini harus diperiksa untuk memastikan manfaat atap hijau tidak menimbulkan efek buruk.
6. Drainase: Atap hijau membutuhkan drainase yang baik untuk mencegah genangan air di permukaan, menyebabkan kerusakan pada akar tanaman dan drainase bangunan yang buruk.
7. Aksesibilitas: Atap hijau umumnya tidak dapat diakses oleh publik dan terbatas pada petugas pemeliharaan. Manfaat hemat energi dan estetika mereka terbatas.
Tanggal penerbitan: