1. Proporsi Bangunan: Ukuran bangunan yang dirancang oleh arsitek akan sangat mempengaruhi proporsi fasad dan dengan itu, distribusi jendela, bukaan, dan tata letak keseluruhan.
2. Anggaran: Merancang fasad bukan tanpa implikasi biaya. Jadi, arsitek harus mempertimbangkan anggaran saat menentukan bahan fasad seperti apa yang akan digunakan. Sementara fasad yang terbuat dari marmer atau kaca dapat memberikan tampilan fasad yang mengesankan dan kontemporer, biaya yang diperlukan akan berbeda dari fasad yang dibuat dari alternatif yang lebih murah.
3. Iklim: Arsitek harus mempertimbangkan iklim area di mana bangunan itu berada sebelum melanjutkan dengan fasad bangunan. Bahan dinding harus mampu memenuhi cuaca yang keras di daerah tersebut. Di tempat yang selalu panas dan kering, fasad dapat dirancang untuk menghemat energi sebanyak mungkin sehingga mengurangi biaya konsumsi energi.
4. Pencahayaan: Arsitektur kontemporer memanfaatkan pencahayaan dalam jumlah yang melimpah. Pencahayaan yang tepat harus dipertimbangkan selama mendesain fasad bangunan. Arsitek dapat menentukan jumlah lampu yang terintegrasi pada fasad/ bangunan atau membangun ceruk di sepanjang fasad kaca.
5. Keberlanjutan: Keberlanjutan harus dipertimbangkan selama desain fasad kontemporer untuk memastikan tata letak bangunan dan material yang digunakan ramah lingkungan.
6. Lokasi Bangunan Lokasi bangunan akan sangat berperan dalam menentukan desain fasad. Sebuah bangunan yang terletak di kawasan bisnis pusat kota akan memiliki desain fasad yang berbeda dengan bangunan yang terletak di kawasan perumahan.
Tanggal penerbitan: