Arsitektur dan perubahan iklim terkait erat. Lingkungan binaan, mulai dari bangunan individu hingga keseluruhan kota, berkontribusi secara signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, yang pada gilirannya mendorong perubahan iklim. Bangunan dan infrastruktur mengkonsumsi energi dalam jumlah besar untuk pemanasan, pendinginan, penerangan, dan transportasi, dan juga menghasilkan limbah dalam jumlah yang signifikan. Namun, arsitek dan desainer memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim dengan merancang bangunan yang berkelanjutan dan mengadaptasi bangunan yang ada untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Arsitektur berkelanjutan bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi, meningkatkan efisiensi, memanfaatkan sumber energi terbarukan, meminimalkan limbah, dan menciptakan ruang yang lebih sehat dan layak huni yang lebih baik disesuaikan dengan perubahan kondisi lingkungan.
Tanggal penerbitan: