Sensitivitas arsitektur mengacu pada kemampuan struktur atau bangunan untuk merespon dan beradaptasi dengan lingkungannya dan keadaan yang berubah. Sensitivitas ini dapat dilihat pada pemilihan bahan, fitur desain, dan metode konstruksi secara keseluruhan. Semakin sensitif sebuah bangunan terhadap lingkungannya, semakin mudah untuk beradaptasi dengan perubahan di lingkungan itu.
Adaptasi, di sisi lain, mengacu pada kemampuan bangunan atau struktur untuk mengakomodasi perubahan fungsi atau penggunaannya dari waktu ke waktu. Ini dapat mencakup penambahan fitur baru atau modifikasi pada bangunan yang ada agar lebih sesuai dengan kebutuhan penghuninya.
Sensitivitas arsitektur terkait erat dengan kemampuan beradaptasi karena desain yang memprioritaskan kepekaan terhadap lingkungan dan konteks secara inheren lebih fleksibel dan mudah beradaptasi. Sebuah bangunan yang dirancang dengan kepekaan terhadap iklimnya, misalnya, mungkin lebih mudah disesuaikan dengan perubahan pola cuaca atau fluktuasi suhu. Demikian pula, sebuah bangunan dengan ruang yang dapat disesuaikan yang memungkinkan penggunaan yang bervariasi dapat mengakomodasi perubahan kebutuhan penghuninya dengan lebih baik.
Tanggal penerbitan: