1. Penduduk setempat: Penduduk setempat memiliki kepentingan yang signifikan terhadap pengembangan lahan karena dapat berdampak pada kualitas hidup mereka. Mereka mensyaratkan bahwa proyek tidak menimbulkan kebisingan, debu, atau lalu lintas berlebihan yang dapat menyebabkan polusi dan gangguan lain di lingkungan mereka.
2. Pemilik tanah: Pemilik tanah adalah orang yang memiliki tanah yang akan dikembangkan. Mereka menuntut kompensasi atas hilangnya properti mereka atau hak untuk mengembangkan tanah mereka dengan cara yang memaksimalkan nilainya.
3. Pemerintah daerah: Pemerintah daerah mensyaratkan agar proyek pengembangan lahan mematuhi peraturan bangunan, peraturan zonasi, dan peraturan lingkungan. Mereka juga mensyaratkan agar proyek berkontribusi pada ekonomi lokal dan masyarakat.
4. Kelompok lingkungan: Kelompok lingkungan mensyaratkan bahwa proyek pengembangan lahan tidak mengarah pada perusakan habitat satwa liar atau sistem ekologi. Mereka juga mensyaratkan agar proyek mematuhi peraturan lingkungan dan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
5. Pemilik usaha: Pemilik usaha mensyaratkan bahwa proyek pengembangan lahan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Mereka juga mensyaratkan bahwa proyek tidak bersaing dengan bisnis mereka atau berdampak negatif terhadap operasi mereka.
6. Utilitas: Utilitas mensyaratkan bahwa proyek pengembangan lahan tidak mempengaruhi infrastruktur mereka atau secara negatif mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyediakan layanan seperti air dan listrik.
7. Penghuni masa depan: Penghuni masa depan mensyaratkan bahwa proyek pengembangan lahan memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka, seperti akses ke fasilitas, transportasi, dan sekolah. Mereka juga mensyaratkan bahwa proyek mematuhi peraturan keselamatan dan masyarakat aman dan terjamin.
Tanggal penerbitan: