1. Sistem lama: Memutakhirkan sistem lama dapat menjadi lebih kompleks dan menantang dibandingkan dengan mengembangkan sistem baru dari awal. Sistem ini mungkin memiliki kode yang kedaluwarsa, arsitektur yang tidak lagi didukung, dan kurangnya dokumentasi.
2. Masalah kompatibilitas: Proses evolusi arsitektur dapat menimbulkan masalah kompatibilitas dan kesalahan regresi jika tidak ditangani dengan hati-hati. Pengembang harus menyadari ketergantungan antara komponen yang berbeda dan interaksinya dengan sistem lain.
3. Masalah skala dan kinerja: Perubahan dalam arsitektur dapat menyebabkan masalah kinerja dan skalabilitas. Penguji harus memvalidasi kinerja sistem dalam kondisi yang berbeda, termasuk tegangan, beban, dan konkurensi.
4. Batasan Biaya dan Waktu: Setiap perubahan signifikan dalam arsitektur dari pendekatan monolitik ke pendekatan berbasis layanan mikro atau beralih ke tumpukan teknologi yang berbeda dapat memakan waktu dan menambah banyak biaya pengembangan.
5. Kurangnya keahlian: Mengintegrasikan teknologi dan kerangka kerja baru ke dalam sistem yang ada bisa sangat menantang, dan pengembang mungkin perlu mempelajari keterampilan baru atau bekerja dengan konsultan eksternal untuk mendapatkan bantuan.
6. Integrasi dan Penerapan Berkelanjutan: Integrasi dan penerapan berkelanjutan (CI/CD) dapat membebani kemampuan pengujian tim pengujian perangkat lunak. Memastikan keandalan dan kualitas aplikasi menjadi lebih rumit saat mencoba mengikuti pembaruan dan rilis yang sering dilakukan.
7. Keamanan Perangkat Lunak: Saat desain arsitektur baru diperkenalkan, hal itu berpotensi menimbulkan kerentanan keamanan baru. Penting bagi penguji untuk mengetahui masalah keamanan ini dan melakukan pemeriksaan keamanan pada sistem secara teratur.
Tanggal penerbitan: