1. Volume limbah yang sangat besar: Bencana dapat menghasilkan limbah dalam jumlah yang signifikan dalam waktu singkat, membebani sistem pengelolaan limbah yang ada, dan menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
2. Infrastruktur yang terbatas atau hancur: Bencana dapat menghancurkan infrastruktur penting seperti jalan dan jembatan yang penting untuk pengelolaan sampah, sehingga sulit untuk mengumpulkan, mengangkut, dan membuang sampah.
3. Risiko kesehatan dan keselamatan: Bencana dapat menghasilkan limbah medis berbahaya, bahan kimia berbahaya, dan limbah berbahaya lainnya yang menimbulkan risiko bagi staf pengelola limbah dan masyarakat umum.
4. Sumber daya yang tidak memadai: Di negara berkembang, sistem pengelolaan limbah seringkali kekurangan sumber daya, termasuk pendanaan, staf, peralatan, dan perlengkapan. Hal ini dapat membuatnya semakin menantang untuk merespons bencana secara memadai.
5. Partisipasi masyarakat: Pengelolaan sampah pada saat bencana membutuhkan upaya bersama, termasuk partisipasi masyarakat. Namun, dalam banyak kasus, masyarakat yang terkena dampak berjuang keras untuk terlibat, yang berujung pada gagalnya upaya pengelolaan sampah.
6. Kendala waktu dan ruang: Bencana memerlukan tanggapan cepat dan menuntut ruang segera untuk upaya bantuan dan tanggapan, mengurangi ruang yang tersedia untuk pembuangan dan pengolahan limbah.
Tanggal penerbitan: