Arsitektur lansekap dapat menjawab kebutuhan penyandang disabilitas dengan:
1. Menyediakan jalur yang dapat diakses: Arsitektur lanskap dapat membuat jalur yang mudah dinavigasi, permukaan yang kokoh dan stabil, serta lereng yang tidak terlalu curam untuk pengguna kursi roda.
2. Landai dan lift: Penggunaan landai dan lift dalam arsitektur lanskap dapat memberikan pengguna kursi roda cara untuk berpindah dari satu tingkat ke tingkat lainnya tanpa menemui hambatan.
3. Memasukkan elemen sensorik: Elemen sensorik seperti permukaan bertekstur atau tanaman beraroma dapat disertakan dalam arsitektur lansekap untuk memberikan indra peraba dan penciuman bagi individu tunanetra.
4. Pencahayaan yang tepat: Pencahayaan yang tepat dapat membantu mereka yang memiliki gangguan penglihatan untuk menavigasi lanskap secara efektif dan aman.
5. Menggunakan furnitur luar ruangan: Merancang furnitur luar ruangan seperti bangku, meja piknik, dan area tempat duduk yang dapat diakses oleh pengguna kursi roda juga dapat membantu mereka berinteraksi dengan lanskap.
6. Fitur air yang dapat diakses: Fitur air seperti air mancur dan kolam dapat dirancang dengan tempat duduk yang dapat diakses di sekitarnya, memungkinkan pengguna kursi roda untuk berinteraksi dengan air dan menikmati manfaat berada di dekat air.
Secara keseluruhan, penggabungan prinsip desain universal dalam arsitektur lanskap dapat membantu menyediakan lingkungan yang nyaman dan inklusif bagi penyandang disabilitas.
Tanggal penerbitan: