1. Iklim: Merancang lanskap produktif yang produktif dan fungsional di berbagai zona iklim dapat menjadi tantangan. Desain harus memperhitungkan kondisi unik, termasuk suhu, curah hujan, dan pola angin.
2. Kualitas tanah: Kualitas tanah dapat memengaruhi produktivitas lanskap. Kondisi tanah yang menantang termasuk drainase yang buruk, tanah yang padat, tingkat nutrisi yang rendah, dan ketidakseimbangan pH.
3. Pengelolaan air: Pengelolaan air yang tepat sangat penting untuk produktivitas lanskap. Merancang lanskap yang toleran terhadap kekeringan, drainase air hujan yang efektif, dan menghindari genangan air dapat menjadi tantangan.
4. Karakteristik tapak: Karakteristik tapak dapat mempengaruhi desain lanskap produktif, termasuk kemiringan, orientasi, dan akses. Ini membutuhkan pertimbangan yang cermat dalam proses desain.
5. Pengendalian hama dan penyakit: Hama dan penyakit dapat berdampak negatif terhadap produktivitas lanskap. Merancang lanskap yang tahan terhadap hama dan penyakit dapat menjadi tantangan, terutama di daerah padat penduduk.
6. Persyaratan pemeliharaan: Tingkat pemeliharaan yang diperlukan untuk lanskap produktif dapat berbeda-beda, tergantung pada penggunaan dan tujuannya. Pengelolaan dan pemeliharaan lanskap yang tepat dapat menjadi tantangan, terutama ketika mempertimbangkan keterbatasan anggaran.
Tanggal penerbitan: