1. Desain Pasif: Teknik desain pasif seperti pengoptimalan orientasi, ventilasi, insulasi, dan naungan merupakan pertimbangan penting saat merancang bangunan yang berkelanjutan.
2. Pencahayaan Hemat Energi: Memilih opsi pencahayaan hemat energi dan ramah lingkungan seperti lampu LED, sensor, dan dimmer cahaya dapat mengurangi konsumsi listrik.
3. Penggunaan Air yang Efisien: Menggunakan perlengkapan air dengan aliran rendah, memanen air hujan, dan menghemat air dalam lansekap dapat menghemat konsumsi air.
4. Bahan Berkelanjutan: Menggunakan bahan yang berkelanjutan dan tidak beracun seperti kayu reklamasi, baja daur ulang, bambu, batu alam, dan insulasi wol dapat berdampak lebih kecil terhadap lingkungan.
5. Atap Hijau: Atap hijau bisa menjadi pilihan ramah lingkungan yang sangat baik untuk bangunan. Mereka mengurangi efek pulau panas, menyediakan insulasi, dan juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
6. Panel Surya: Memasukkan panel surya untuk menghasilkan listrik dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi tak terbarukan.
7. Pengelolaan Limbah yang Tepat: Menerapkan teknik pengelolaan limbah yang tepat seperti pengomposan, daur ulang, dan pengurangan limbah dapat mengurangi dampak lingkungan dari bangunan.
8. Lansekap Berkelanjutan: Menanam flora dan fauna asli, menggunakan lanskap toleran kekeringan, dan menggunakan pestisida ramah lingkungan dapat membantu menciptakan lanskap berkelanjutan di sekitar bangunan.
Tanggal penerbitan: